Friday, January 18, 2019

Cara Berjualan di Pasar Tumpah Atau Pasar Kaget


Cara Berjualan Di Pasar Kaget/ Pasar Tumpah.

Hai semua welcome to my blog. Blog yang kadang-kadang share product, berbagi ilmu atau sekedar curhat(random). Well kali ini aku akan share pengalaman aku, suka dukanya berjualan di pasar tumpah/ pasar kaget. Teman- teman semua pasti tahu pasar kaget atau pasar tumpah itu apa. Fenomena ini sering terjadi di hari minggu atau hari-hari tertentu. Tapi bagi temen-temen yang have no idea about this, well pasar kaget adalah sebuah pasar atau tempat jual beli yang bersifat temporar atau berdasarkan event/keramaian di suatu daerah. Pasar kaget biasa ada di car freeday, pameran, atau sirkus keliling. Pasar kaget akan hadir dan berakhir saat event tersebut berakhir.
Seperti di beberapa daerah ada yang namanya pasar minggu, pasar senen, pasar kamis, dsb. Untuk ragam jualannya juga berbeda, seperti makanan, baju, sepatu, tas,mainan dll. Aku salah satunya yang mencari keuntungan di pasar kaget. Di daerah dekat rumah kebetulan ada pasar minggu. Aku mencoba menjual barang dagangan disana. Karena berjualan online tidak terlalu maju, jadi aku berharap jualan offline lebih menjanjikan. Aku menargetkan omset satu juta rupiah.

Minggu pertama
Pertama aku membeli garment rack, di shopee dengan harga lebih dari 100ribuan. Aku sempat searching cara berjualan di pasar kaget tetapi hasil mbah google kurang komplit. Basically aku berjualan celana panjang wanita. Di ranah online aku bisa menjual beberapa pcs dalam 1 bulan, memang tidak banyak. Minggu pertama aku hanya membeli 1 garment rack dan hasil penampakannya seperti ini.





Tidak menarik memang, tetapi masih mending daripada menggelar dagangan di tanah dengan alas karung atau karpet. Yang kurasakan saat itu harap-harap cemas. Aku menghitung celana yang aku jual dan berharap untung jika terjual semuanya. Kala itu aku dan saudara aku berangkat jam 5 subuh dari rumah. Satu jama rasanya sangat lama. Angin dingin semilir yang kurasa.  Tidak ada yang mampir satupun. Bahkan menanyakan juga tidak ada. Memang posisi aku waktu itu di dekat sawah. Bukan perempatan jalan raya yang ramai. Saya tidka kebagian space. Bahkan sekitar jam 8.30 pagi angin semakin sepoy sepoy membuat doyong garment rack. Aku memutuskan membereskan barang-barang dan pulang dengan hasil nil. Berjualan fashion memang susah, berbeda dengan jualan makanan pedas, pasti ada saja yang beli. Sementara baju, apa setiap minggu ada yang beli? Tentu tidak.
Hasil: minggu pertama 0
Sedih dan ingin putus harapan. Tetapi aku tetap penasaran karena sudah membeli garment rack, sayang kalo tidak digunakan. Akhirnya dengan sisa sisa uang simpanan aku, aku membeli double garment rack, mirip dengan yang pertama kubeli hanya dengan dua rak sisi kiri dan sisi kanan. Karena saudara aku membesarkan hatiku. Berharap minggu selanjutnya mendapat untung besar.

Minggu kedua
Aku membeli tas yang sedang hits parah waktu itu, tas waistbag nagita slavina.aku hanya membeli 1 buah untuk melihat hasilnya. Minggu pagi seperti biasa aku berangkat jam 5 pagi, dan pergi ke tempat yang sama. Aku menata pakaian di rack 1 dan rack 2. Ada 1 orang yang menanyakan celana, dan bilang akan kesini lagi nanti. Aku berharap dan sampai jam 9 pun ibu itu tak kunjung datang. Php, aku beres beres dan pulang.
Minggu kedua 0

Minggu ketiga
Aku melihat stock kerudung sisa jualan online aku menumpuk,jadi aku ingin menjual di pasar minggu, akupun membeli patung mannequin untuk kerudung.  Minggu pagi seperti sebelumnya aku berangkat jam 5 pagi. Aku pergi ke lokasi yang sama dan menata barang dagangan. Ada ibu yang membeli celana pertamaku. Dia membeli 2 dengan harga 50ribu. Kemudian ada seorang ibu muda menanyakan kerudung dan menawar habis habisan dan tidak jadi beli. Memang untung tak seberapa tetapi saya senang. Sampai jam 10 siang tidak adalagi yang membeli, aku beres-beres. Ada seorang perempuan menghampiri dan menanyakan tas waistbag nagita, dia bertanya apa ada warna lain. Tetapi aku hanya punya stock 1 pc. Ketika ingin pulang ada petugas yang menagih pajak Rp. 2000.
Minggu ketiga 50rb


Minggu keempat
Aku memperbanyak stock tas waistbag beragam warna dan model. Dengan sisa sisa uangku saat itu. Modal aku lebih dari 300ribu. Kemudian aku jajakan di minggu ke empat. Tas itu membawa hoki, belasan pcs terjual dan aku mengantongi uang sekitar 300ribu rupiah. Ketika ingin pulang ada petugas yang menagih pajak Rp. 2000. Aku tutup sekitar jam 11. Panas menyengat dan rak yang sering doyong karena tanah yang tidak rata membuatku beres-beres. Karena aku berdua, untung aku kita dibagi dua, sebenarnya itu salah fatal. Seharusnya aku mendapat bagian besar karena 100% modal aku. Dan kebetulan kami pergi dengan motorku. Biaya bensin dan perawatan harus diperhitungkan juga.
Minggu keempat rp.300rb
Minggu kelima
Aku membuat tiang tenda dengan pipa paralon dan terpal. Aku membayar orang sekitar 200ribu. Sebenarnya membeli tenda untuk jualan sudah banyak harga berkisar 1.5juta-5juta. Lebih ringkas, kokoh dan ga ribet. Dasar aku pengen yang murah jadi beli dengan pipa. Alhamdulillah atas pencapain minggu keempat aku sadar rezekiku di tas waistbag. Minggu kelima aku berangkat pagi dan mencoba memasang tiang tenda pipa paralon. Butuh 1 jam untuk memasangnya. Terlalu ribet dan susah. Berbeda dengan payung pelangi atau tenda booth. Bawanya juga ribet karena tingginya 2 meter. Selain itu selalu doyong karena angin. Penampakannya seperti ini.









Alhamdulillah pendapatan aku saat itu lumayan, aku terlena .
Minggu kelima 350 rb



Minggu keenam 550rb
Aku menambah tas waistbag fila dan baju fila, mereka sedang ngetrend. Pendapatan tas fila lebih banyak daripada tas waistbag nagita slavina
Semakin puas.
Minggu keenam 550rb



Minggu ke
Aku membeli tas carried motor untuk memudahkan membawa barang harganya 86rb dishopee.
Semakin terlena
Minggu ke750rb


Minggu ke 8
Pendapatan menurun karena di ujung sana sudah berjejeran pedagang waistbag yang jauuuuuuuuh lebih murah. Beragam warnanya dan stocknya bejibun. Pendapatan menukik tajam. Setiap ada yang menanyakan harga mereka pasti kaget dan beralih ke pedagang lain. Kita tidak bisa menurunkan harga karena barang kami kualitas lebih bagus dari pedagang lain. Ternyata pembeli hanya ingin harga murah tidak peduli kualitas. Baju tidak satupun terjual, begitupun celana. Mereka mengenalku dengan pedagang tas.
Minggu ke 8 :200rb

Minggu ke 9
Aku mencoba membeli  tas waistbag kualitas buruk dan jauh dari kata standar. Setiap pembeli menawar dengan harga seperti panic terbanting berkali kali, aku menawarkan mereka untuk membeli waistbag dengan kualitas biasa. Mereka urung membeli karena ingin kualitas bagus dan harga seperti jelaga katel yang sudah bertahun tahun tidak dicuci. Tetapi masih ada juga yang tahu akan kualitas dan membeli tas saya. Kala itu dipinggir kami ada yang berjualan nugget yang tidak terlalu laku malah yang membeli Cuma kami dan satu orang ibu yang membeli tas dikami. Aku merasa iba. Minggu berikutnya pedagang nugget tidak berjualan lagi. Aku masih bersyukur dengan rezeki yang Allah berikan, aku masih bisa mengantongi uang.
Minggu ke 9 250rb


Minggu 10
Momentnya kenaikan kelas. Aku membeli tas punggung anak sekolah. Tak ada yang membeli. Aku mencoba berinovasi tetapi tidak ada yang peduli.
Minggu ke 10 175rb


Minggu 11
Aku sudah lelah membawa tiang pancang pipa paralon sialan. Aku membawa single rack dan garment rack, dan membawa plastic jika pagi nanti hujan. Penampakan menyeramkaku saat itu adalah seperti ini:





Menyedihkan. Aku obral semua barang berharap ada yang beli. Aku sudah tidak mempunya omset lagi. Saat itu aku hanya seorang penjual yang tidak punya harga diri. Membanting harga dengan tidak mendapat untung.
Minggu ke 11
180rb



Minggu ke 12
Menyerah. Aku kembali membawa pipa paralon, berharap melayani banyak pembeli. Nil sayang. Semua pedagang baju dan tas menjual barang yang aku jual. Memang aku salah aku telah latah menjual barang yang sedang in.  aku memutuskan tidak berjualan lagi untuk kedepannya.
Minggu ke 12 95rb dipotong karcis 2ribu, pengamen 500, pengemis 500,sumbangan 500.
Aku sadar jika Tuhan YME memberi kita gaji atau pendapatan sekian ya kita akan dapat sekian. Beberapa bulan lalu aku berjualan online misal pendapat kotor aku Rp. 2.000.000, sekarang jualan offline+online pendapatan akupun Rp. 2.000.000. rezeki benar-benar sudah diatur oleh Allah SWT. Semenjak jualan offline pendapatan online aku tidak sebanyak dulu. Jadi kalo ditotal-total pendapata kotor aku ketika berjualan online saja dan sekarang sama saja. Malah berjualan di pasar itu cape. Tidak seperti online, kita tinggal goyang jempol saja.
Tips-tips untuk kalian yang ingin berjualan di pasar kaget
1. Jangan minder, kalo kalian sarjana, pegawai kantor, jika memang ingin berjualan dan uji nyali silahkan saja. Banyak ko pengusaha yang sengaja menjajakan barangnya di pasar minggu, misal dealer Honda, pemilik toko sepatu atau kerudung  Zoya. Jangan minder pula jika orang lain menjajakan di mobil mereka, semua celah rezeki dipasar minggu bisa didapat semua pedagang.
2. Jangan putus asa terus berusaha sampai mendapat celah rizki
3. Pilih barang yang jarang dijual oleh orang lain,jangan latah atau ikuti intuisi atau kegemaran.
4. Jangan menyerah jika belum mendapat keuntungan masih banyak disana yang tidak mendapat uang dari berjualan dipasar
5. Siapkan modal yang lumayan besar untuk membeli tenda yang ringkas minimal payung pelangi harganya berkisar 175rb -250rb. Agar tidak panas atau kehujanan
6. Jika jualan fashion siapkan patung atau mannequin agar menarik.
7. Pilih lokasi yang ramai atau tentukan target atau subjek buyer.
8. Tetap ramah kepada pembeli
9.  Siap tempur, siapkan mental, fisik karena kita memasuki rimba jualan pasar, karena tidak semua orang pembeli ada juga yang hanya melihat lihat saja
10. Siapkan uang kembalian receh secukupnya.
11. Extra sabar, jika ada yang menawar harga serendah sampai mengusik dewa tanah.
Bejualan offline memang berbanding terbalik dengan berjualan online karena kita harus berinteraksi faceto face dengan buyer. Buyerpun dengan leluasa bisa ngeloyor pergi ke pedagang lain jika mereka mau. Untuk sementara aku tidak akan berjualan di pasar terlebih dahulu. Mungkin kedepannya aku akan berjualan lagi karena stock barang masih ada dan pipa tenda pun masih menanti diluar rumah.
Mungkin karena aku kangen jualan online saja yang begitu enjoy dan peacefull.  Untuk teman-teman apakah punya pengalamn berjualan seperti aku?please share dibawah ya, isi kolom komentar aku pasti balas. Termakasih semoga ada manfaatnya.
Wasalamualaikum wr.wb

6 comments:

  1. mantap... perjalanan yg menguji kesabaran. skarang gmna kabarnya tiang peralon sialan itu😁

    ReplyDelete
  2. Sumpah gw ngakak sekaligus terinspirasi sama perjalanan buka lapaknya.keren

    ReplyDelete
  3. Ceritanya antara prihatin dam ngakak sis.. mengusik dewa tanah sampai pipa sialan.. smoga jalan rejekinya dibuka lebar oleh Tuhan, jangan putus asa. Tetep semangat!!!

    ReplyDelete
  4. Ya ampun kak lucu banget itu kayanya yang aku alamin juga cuma bedanya aku jualan di rumah beli peralatan display dll, sampe abis modal dan gak pengen nyerah sekarang pengen jualan lagi karena kerasa kerja di orang tuh malesiin

    ReplyDelete
  5. Ya Allah ka, aku terharu sama semangat kk, tapi ngakak juga, kk nulis nya lucu, keren ihh

    ka aku baru mau nyoba terjun ke offline pasar kaget, tapi maju mundur takut ga siap mental

    ReplyDelete